Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah
Proses terjadinya Alam semesta menurut ilmu sains dan Al Qur`an
Alam semesta adalah suatu hamparan atau ruangan yang sangat luas yang tak di ketahui atau tak dapat di bayangkan luasnya. alam semesta diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem bintang yang jumlahnya ribuan.
Bumi adalah salah satu bagian dari alam semesta ini. maka tak heran terciptanya bumi ini berhubungan erat dengan terbentuknya alam semesta.
berikut adalah teori-teori yang menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta menurut ilmu sains ( para ahli sains) dan menurut Al- Qur`an.
beberapa teori para ahli :
Teori Ledakan Besar
Enstein adalah orang yang mempopulerkan teori ini.teori ini didasarkan pada penelitian yang ditemukan bahwa alam semesta ini mengembang,seluruh planet dan bintang terus bergerak saling menjauhi seolah-olah berasal dari satu tempat yang sama.
pada tahun 1915 Enstein menyempurnakan teorinya tentang relativitas,yang kemudian ia terapkan dalam pendistribusian zat di ruang angkasa. kemudian tahun 1917 ada massa bahan yang hampir seragam dimana keseimbanganya tak menentu antara kekuatan gravitasi dan kekuatan dorong kosmis lain yang tak dikenal. semua ini kemudian dapat dipecahkan pada tahun 1922 oleh ahli fisika dari rusia. ia mengatakan bahwa kekuatan tolak tak berpengaruh, bahkan seluruh alam semesta terus mengembang dan bergerak saling menjauhi dengan keceptan tinggi.
Teori kant - Laplace
sejak jaman sebelum masehi,para ahli telah banyak berfikir dan menganalisis tentang gejala-gejala yang terjdi di alam. Mulai abad 18 para ahli telah memikirkan tentang proses terjadinya bumi. salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796) yang keudian terkenal dengan teori Kant - Laplace. dalam teori ini dekemukakan bahwa alam semesta terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut ( nebula ). gaya tarik menarik antar gas ini kemudian membentuk kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, kabut bagian katulistiwa terlempar memisah dan memadat ( karena pendinginan ). bagian inilah yang membentuk planet-planet di alam semseta.
Dari beberapa teori para ahli di atas kemudian para ahli astronomi terus berusaha memecahkan teori terbentuknya alam semesta. hingga pada era modern ini para ahli astronomi baik dari segi pengamatan maupun teori dengan jelas mengungkapkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa `gumpalan asap` (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan `gumpalan asap` semacam itu.
Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari `asap` yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)
Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Jauh sebelum para ahli dapat menemukan teori tersebut, Allah telah memberi tau manusia tentang kejadian terbentuknaya alam semesta melalui ayat-ayatnya yang di muat dalam Al Qur`an.
``Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya {27} Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya {28} dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang {29} Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya {30} Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya {31} Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh {32} (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu {33}``
(Q.S. An-Nazi`at: 27-33)
ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
sumber: alasttka | misykatulanwar
Baca Juga - Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa
Versi cetak
Related Keywords
alam semesta menurut ilmu sains dan al qur`an, proses terjadinya alam semestaArtikel Terkait

Delegasi UKM Jalin Kolaborasi Akademik dengan UIGM, Perkuat Sinergi dan Angkat Budaya Lokal
STEBISIGM - Sebanyak 20 delegasi dari Fakultas Ekonomi Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) melakukan kunjungan akademik ke Universitas Indo...

Mahasiswa STEBIS IGM Salurkan Dana Abadi Anak Yatim Dapat Dukungan Pendidikan
STEBISigm.ac.id, Palembang – Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) STEBIS Universitas Indo Global Mandiri (IGM) kembali menunjukkan kepeduli...

Visitasi Kemenag STEBIS IGM Selangkah Lagi Bergabung dengan Universitas Indo Global Mandiri
STEBISigm.ac.id, Palembang – Proses penggabungan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri (IGM) ke Uni...

STEBIS IGM Angkat Kebanggaan Budaya Lewat Gathering Berbusana Adat
STEBISigm.ac.id, Palembang – Suasana penuh warna dan keceriaan mewarnai gathering Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBIS) I...

M Rizki dan Vivien Harmine Dinobatkan sebagai Putra Putri Syariah STEBIS IGM 2024
STEBISigm.ac.id, Palembang – Ajang pemilihan Putra Putri STEBIS Indo Global Mandiri (IGM) 2024 berlangsung meriah di Aula Lantai XII...

Tiga Ormawa Baru STEBIS IGM Resmi Dilantik, Siap Jadi Motor Gerakan Mahasiswa
STEBISIGM.ac.id, Palembang – Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis dan Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri (IGM) kembali mencatat sejarah p...